Sabtu, 18 Juni 2016

Klerat RM-B

Klerat RM-B merupakan rodenstisida paling efektif di dunia. Bahan aktifnya Brodifakum, merupakan antikoagulan generasi mutakhir. Klerat mampu mengendalikan semua jenis tikus, termasuk yang sudah resisten/kebal terhadap rodentisida lainnya.

Klerat tersedia dalam bentuk umpan yang siap pakai (wax block) yang efektif dan sangat disenangi tikus. Jumlah umpan yang dibutuhkan untuk mematikan tikus hanyalah sebagian kecil saja dari jumlah konsumsi makanan hariannya. Hal ini berarti bahwa klerat sangat efektif pada penggunaan dosis rendah sehingga akan menghemat biaya umpan dan tenaga kerja. Ini juga berarti bahwa klerat dapat memberikan hasil pengendalian yang baik ditempat-tempat dimana rodentisida lainnya sudah tidak mampu mengendalikan tikus.

Sebagai rodentisida antikoagulan, klerat bekerja dengan cara menurunkan kemampuan darah yang membeku. Dengan demikian, kematian akan terjadi 3-4 hari setelah dosis mematikan termakan, sehingga tidak menimbulkan jera umpan.
Klerat telah digunakan secara luas di seluruh dunia. Di Indonesia Klerat telah terdaftar pada Komisi Pestisida dengan Nomor Pendaftaran RI.666/7-98/T

Klerat memberi beberapa keuntungan :
  • Mematikan semua jenis tikus
  • Mematikan tikus-tikus yang telah resisten (kebal) terhadap rodentisida anti koagulan lainnya
  • Sangat disenangi tikus
  • Menghemat biaya umpan dan tenaga kerja
  • Tidak menimbulkan jera umpan
  • Mudah menggunakannya di lapangan
  • Mempunyai antidote yang efektif
  • Diakui secara luas di seluruh dunia
  • Formulasinya stabil tidak mudah rusak

Disamping merupakan rodentisida yang paling efektif diantara rodentisida-rodentisida yang terdapat di seluruh dunia, klerat juga juga mempunyai spektrum aktifitas yang paling luas. Klerat efektif terhadap semua jenis tikus termasuk yang sudah resisten (kebal) terhadap antikoagulan lainnya.

Pengumpanan
Klerat akan menghasilkan pengendalian yang sangat baik terhadap berbagai macam tikus, baik sektor pemukiman di perkotaan maupun pertanian.
Dalam melakukan pengumpanan, teknik aplikasi akan bervariasi tergantung dari jenis tikus yang hendak dikendalikan dan lokasi serangan tikusnya. Namun, terdapat beberapa hal umum yang perlu diperhatikan :
  • Lakukan pengumpanan segera setelah terlihat tanda-tanda kehadiran tikus
  • Lakukan pengumpanan pada seluruh areal dimana tikus hidup
  • Pengumpanan juga perlu dilakukan pada daerah perbatasan atau tempat-tempat yang berdekatan
  • Jumlah umpan dan banyaknya titik pengumpanan tergantung pada tingkat serangan tikus, rata-rata dosis pengumpannya adalah 0.4-0.8 kg/ha
  • Semakin banyak titik pengumpanan dengan jumlah umpan per titik yang lebih sedikit akan menghasilkan pengendalian yang lebih baik dibandingkan dengan jumlah umpan yang banyak namun hanya diberikan beberapa titik saja
  • Tikus akan lebih suka memakan umpan yang diletakkan pada tempat-tempat yang terlindung dibandingkan umpan yang diletakkan di tempat terbuka
Lakukan monitoring terhadap efektifitas setiap umpan yang diaplikasikan. Jika terdapat tanda-tanda adanya aktifitas tikus 7-14 hari setelah aplikasi, lakukan lebih banyak pengumpanan pada tempat-tempat dimana tikus masih ditemukan. Dalam hal menghendaki hasil pengendalian yang cepat atau dimana serangan tikus sangat tinggi, lakukan pengumpanan sebanyak 2 kali dalam minggu pertama dan pada minggu selanjutnya pengumpanan dilakukan dengan interval 1 minggu. Jauhkan anak-anak dan hewan piaraan dari umpan Klerat. Kumpulkan tikus-tikus yang mati dan bakarlah.

Klerat mengandung bahan aktif brodifakum 0.005% formulasinya sangat sesuai untuk ditempatkan pada tempat-tempat yang sangat dipengaruhi oleh cuaca. Disamping itu, formulasi Klerat juga memberikan manfaat tambahan karena tidak disukai oleh bintang yang bukan sasaran.

Toksikologi
Toksisitas (daya racun) brodifakum terhadap berbagai spesies setelah diuji di laboratorium. Dalam bentuk produk yang siap pakai, pengaruh terhadap binatang bukan sasaran ditentukan oleh ukuran berat badannya. Dengan ukuran yang lebih besar dari tikus, maka binatang tersebut hendaklah mengkonsumsi umpan yang relatif banyak untuk mencapai dosis yang mematikan.

Umpan Klerat pada prakteknya tidaklah toksis terhadap kulit, namun dapat menyebabkan iritasi ringan pada mata. Klerat tidak menyebabkan efek mutagenik maupun teratogenik.

Brodifakum hampir tidak mempunyai aktifitas sebagai insektisida. Brodifakum toksik terhadap ikan namun tidak larut dalam air sehingga brodifakum tidaklah berbahaya terhadap ikan.

Perilaku Dalam Tanah Dan Tanaman
Karena brodifakum tidak larut dalam air, maka mobilitas dalam tanahnya juga rendah. Brodifakum terikat kuat oleh partikel tanah dan tidak terambil oleh tanaman.

Bahaya Terhadap Binatang Bukan Sasaran
Umpan Klerat sebaiknya ditempatkan pada tempat tertentu untuk mencegah termakan oleh binatang bukan sasaran, baik itu dengan menggunakan tempat umpan, diletakkan di lubang ataupun di tempat lain yang tidak mudah dijangkau oleh binatang bukan sasaran.

Seperti juga dengan rodentisida lainnya, binatang bukan sasaran dapat terpengaruh jika memakan tikus-tikus yang telah teracuni oleh Klerat. Besarnya resiko akan tergantung kepada banyaknya tikus teracuni yang dimakan. Besarnya residu brodifakum di dalam tikus dan ketahanan predator terhadap brodifakum. Studi lapangan yang luas menunjukkan bahwa pengaruh keracunan sekunder pada populasi predator adalah kecil dalam kaitannya dengan kasus-kasus kematian yang alami.

Antidot
Kelebihan utama dalam hal keamanan rodentisida antikoagulan adalah tersedianya antidot, Vitamin K1, Buku Petunjuk Pengobatan Keracunan Rodentisida Klerat tersedia pada PT Syngenta Indonesia.

http://www.sahabatsinergi.com
dari berbagai sumber

Tidak ada komentar :

Posting Komentar