Sabtu, 16 Juli 2016

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (bag 1)

PEST CONTROL

Definisi
·         Program pengendalian hama / serangga / organisme pengganggu yang mengkombinasikan metode inspeksi, identifikasi, aplikasi dan evaluasi hingga mencapai tujuan pest control.

Tujuan   
Ø  Menekan jumlah populasi hama pengganggu hingga mencapai jumlah minimum 
Ø  Menghindari kerugian moril yang diakibatkan hama pengganggu, seperti kondisi tidak nyaman dalam melakukan kegiatan bekerja atau kehidupan sehari-hari akibat keberadaan hama pengganggu serta penyebaran penyakit dari vector serangga pembawa sumber penyakit (demam berdarah, kolera, disentri dan wabah)
Ø  Menghindari kerugian materil yang diakibatkan hama pengganggu (kumbang), seperti  Kerusakan barang, peralatan atau perlengkapan pendukung proses pengolahan pangan seperti karton pembungkus serta kerusakan dan tercemarnya produk / bahan mentah / bahan makanan.

Program Integrated Pest Management 
1.      Inspeksi Pest Control 
Definisi
·         Proses inspeksi atau pemantauan langsung ke lokasi yang rawan hama.

Tujuan
Ø  Untuk mengetahui atau menemukan area rawan indikasi keberadaan hama pengganggu.

Prosedur Pelaksanaan
a)    Inspeksi dilakukan oleh PCO dan Calon Pemberi Pekerja.
b)    Setiap pekerjaan inspeksi dan hasil inspeksi di catat ke dalam laporan pelaksanaan pekerjaan.
c)    Pekerjaan inspeksi dilakukan pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan.

Peralatan Yang Digunakan
·         Laporan pelaksanaan pekerjaan, Tools, Sarung tangan.

Lingkup Pekerjaan
·         Seluruh lokasi indoor dan outdoor bangunan.

2.      Identifikasi Pest Contro
Definisi
·         Proses pengidentifikasian jenis, jumlah populasi dan perilaku hama/serangga/organisme pengganggu.


Tujuan
Ø  Mengidentifikasi  jenis serangga ( tikus, lalat, semut, nyamuk, kecoa dan serangga lainnya ) yang ditemukan.
Ø  Mengidentifikasi  kerusakan yang disebabkan oleh kumbang untuk menentukan jenis kumbang.
Ø  Mengidentifikasi usia ( kumbang, lalat, semut, nyamuk, kecoa dan serangga lainnya ) apakah sudah memasuki usia dewasa,  telur, nympha hingga dapat ditentukan jenis aplikasi yang akan dilakukan.
Ø  Menentukan tindakan aplikasi pest control apa yang perlu dilakukan yang disesuaikan dengan hasil inspeksi dan identifikasi.

Prosedur Pelaksanaan
a)    Identifikasi serangga yang ditemukan (jenis serangga, jumlah serangga, perilaku serangga)
b)    Setiap pekerjaan identifikasi dan hasil identifikasi di catat ke dalam laporan pelaksanaan pekerjaan.
c)    Pekerjaan identifikasi dilakukan pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan.

Peralatan Yang Digunakan
·         Laporan pelaksanaan pekerjaan, Tools, Sarung tangan.

Lingkup Pekerjaan
·         Seluruh lokasi indoor dan outdoor bangunan.

3.      Aplikasi Pest Control 
Definisi
·         Pelaksanaaan pengendalian hama pengganggu.

Tujuan
·         Menekan jumlah populasi hama pengganggu.

Jenis-jenis Aplikasi Pest Control

a)   Spraying
Definisi
·         Teknis pengendalian hama/serangga/organisme pengganggu dengan cara penyemprotan larutan/campuran pestisida dan air dimana jumlah dosis/konsentrasi pencampuran harus sesuai dengan prosedur dosis pencampuran pestisida dan proses penyemprotannya sesuai dengan teknis pelaksanaan spraying yang baik dan benar .

Tujuan
·         Mengendalikan hama pengganggu melalui kontak pestisida langsung dengan serangga dan meninggalkan efek residu pestisida untuk mencegah sekaligus membunuh hama pengganggu apabila datang ke area yang telah dilakukan penyemprotan.



Peralatan yang Digunakan
·         Laporan pelaksanaan pekerjaan.
·         Spraying,ULV, gelas ukur, corong, jirigen dan tools.

Peralatan/perlengkapan keselamatan kerja seperti :
·         Helmet, masker, safety glasses, masker, sarung tangan, uniform, dan safety boots.

Pestisida yang Digunakan
Untuk aplikasi pest control  dengan metode spraying, bahan kimia yang digunakan dicampur dengan pelarut air yang sesuai dengan aturan dosis pemakaian.

LAMBDA CYHALOTHRIN 25 EC
Bahan Aktif              : Lambda cyhalothrin 25 g/l
Pelarut                       : Air
Isi bersih                     : 1 (satu) liter
Konsentrasi               : 10 – 25 ml /L
Sasaran                     : Kumbang dewasa, Kecoa, Nyamuk, Lalat, Semut

Prosedur Pelaksanaan
·         PCO harus terlebih dahulu mempersiapkan dan memakai peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja seperti helmet, masker, safety glasses, masker, sarung tangan, uniform, dan safety boots.
·         PCO mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan penyemprotan seperti : mesin penyemprotan (ULV), gelas ukur dan corong.
·         Menghitung dan mencampurkan jumlah pestisida dan pelarut air yang sesuai dengan prosedur dosis pencampuran.
·         Melakukan penyemprotan terhadap area indoor yang telah dilakukan inspeksi dan identifikasi merupakan area rawan terhadap indikasi populasi hama pengganggu (kumbang dewasa).
·         Penyemprotan tidak boleh dilakukan pada hari sedang hujan karena akan mengakibatkan kadar pelarut air menjadi tinggi sehingga kadar toxic pestisida menjadi berkurang atau netral.
·         Pekerjaan spraying, jumlah pestisida, pelarut yang dipakai dicatat ke laporan pelaksanaan pekerjaan.
·         Rotasi pemakaian bahan kimia ( mencegah kekebalan serangga terhadap penggunaan pestisida satu jenis ) pest control dilakukan per 3 (tiga) bulan.

b)   Fogging
Definisi
·         Teknis pengendalian hama/serangga/organisme pengganggu dengan cara penyemprotan larutan/campuran pestisida dan air dimana jumlah dosis/konsentrasi pencampuran harus sesuai dengan prosedur dosis pencampuran pestisida dan proses penyemprotannya sesuai dengan teknis pelaksanaan spraying yang baik dan benar .

Tujuan
·         Mengendalikan hama pengganggu melalui kontak pestisida langsung dengan serangga dan meninggalkan efek residu pestisida untuk mencegah sekaligus membunuh hama pengganggu apabila datang ke area yang telah dilakukan penyemprotan.



Peralatan yang Digunakan
·         Laporan pelaksanaan pekerjaan.
·         Spraying,ULV, gelas ukur, corong, jirigen dan tools.

Peralatan/perlengkapan keselamatan kerja seperti :
·         Helmet, masker, safety glasses, masker, sarung tangan, uniform, dan safety boots.

Pestisida yang Digunakan
Untuk aplikasi pest control  dengan metode spraying, bahan kimia yang digunakan dicampur dengan pelarut air yang sesuai dengan aturan dosis pemakaian.

LAMBDA CYHALOTHRIN 25 EC
Bahan Aktif              : Lambda cyhalothrin 25 g/l
Pelarut                       : Air
Isi bersih                     : 1 (satu) liter
Konsentrasi               : 10 – 25 ml /L
Sasaran                     : Kumbang dewasa, Kecoa, Nyamuk, Lalat, Semut

Prosedur Pelaksanaan
·         PCO harus terlebih dahulu mempersiapkan dan memakai peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja seperti helmet, masker, safety glasses, masker, sarung tangan, uniform, dan safety boots.
·         PCO mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan penyemprotan seperti : mesin penyemprotan (ULV), gelas ukur dan corong.
·         Menghitung dan mencampurkan jumlah pestisida dan pelarut air yang sesuai dengan prosedur dosis pencampuran.
·         Melakukan penyemprotan terhadap area outdoor yang telah dilakukan inspeksi dan identifikasi merupakan area rawan terhadap indikasi populasi hama pengganggu (kumbang dewasa).
·         Penyemprotan tidak boleh dilakukan di area indoor karena dapat mengakibatkan tercemarnya dan  terkontaminasinya produk dan manusia.
·         Penyemprotan tidak boleh dilakukan pada hari sedang hujan karena akan mengakibatkan kadar pelarut air menjadi tinggi sehingga kadar toxic pestisida menjadi berkurang atau netral.
·         Pekerjaan fogging dan seluruh jumlah pestisida, pelarut yang dipakai harus dicatat ke dalam laporan pelaksanaan pekerjaan.
·         Waktu ideal penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan sore hari.
·         Rotasi pemakaian bahan kimia ( mencegah kekebalan serangga terhadap penggunaan pestisida satu jenis ) pest control dilakukan per 3 (tiga) bulan.

c)   Fly Bait
Definisi
·         Pengendalian lalat dengan menggunakan bahan kimia berbentuk butiran/granul.

Tujuan
·         Menekan jumlah populasi lalat.

Peralatan yang Digunakan
·         Wadah seng atau kaleng, stiker, sarung tangan, laporan pelaksanaan pekerjaan dan cheklist fly bait.

Pestisida yang Digunakan

FLYGARD 1GR
Bahan Aktif              : Azamethiphos 1%, (Z)-9-Tricosene 0.1%
Kemasan                  : 800 g per botol
Konsentrasi               : 200 g/100 m2 (2 gr/m2)
Sasaran                     : Lalat dewasa  

Prosedur Pelaksanaan
·         PCO mempersiapkan Wadah seng atau kaleng, label atau stiker, safety device dan tools.
·         Penebaran atau penempatan atau pemasangan FLYGARD 1 GR harus dilakukan di outdoor area disekitar gedung dan area rawan terindikasi serangga.
·         PCO harus menggunakan sarung tangan setiap melakukan penebaran atau penempatan FLYGARD 1 GR.
·         Setiap lokasi penebaran diberi stiker atau label dan digambarkan ke dalam bentuk pemetaan untuk mempermudah pemantauan.
·         Perlakuan FLYGARD 1 GR dilakukan di setiap kunjungan atau umpan FLYGARD 1 GR habis terkena hujan.
·         Pembersihan terhadap bangkai lalat akibat perlakuan FLYGARD 1 GR dilakukan oleh operator pest control.
·         Setiap pekerjaan ini dilakukan harus dicatat ke dalam laporan pelaksanaan pekerjaan dan cheklist Fly bait.


Lingkup Pekerjaan
·         Area pabrik dan gedung

d)   Insect Terminator
Definisi
·         Pengendalian lalat, nyamuk dan serangga terbang sejenis  yang menggunakan alat yang dilengkapi dengan tabung lampu cahaya violet (pemikat serangga terbang) yang berefesiensi tinggi serta memakai tenaga listrik yang aman dan hemat energi.

Tujuan
·         Menekan jumlah populasi lalat, nyamuk dan serangga terbang sejenis pada indoor area.
·         Melindungi produk yang berada pada indoor area dari serangan serangga terbang.

Peralatan yang Digunakan
Model                        : Black Hole
Lampu Violet           : 26 W
Jangkauan              : 35 m2
Voltage                    : 220V-50Hz
Net weight/ size      : 1.3 Kg/ 25.5 x 21.5 x 35 cm

Laporan Pelaksanaan Pekerjaan :  Stiker dan Cheklist

Prosedur Pelaksanaan
·         Pemasangan alat insect terminator pada office, sesuai denah lokasi insect terminator
·         Pastikan lampu violet insect terminator menyala setiap hari.
·         Pengecekan dan pembersihan terhadap insect terminator dilakukan satu (1) bulan sekali.
·         Mencatat jumlah serangga terbang yang terperangkap pada seluruh insect terminator yang digunakan pada cheklist insect terminator.
·         Jika minimal selama 3 (tiga) bulan tidak ditemui serangga terbang yang terperangkap, maka  lokasi pemasangan alat insect terminator tidak efektif dan harus dipindahkan ke tempat lain.
·         Jika pada insect terminator ditemui jumlah serangga yang sama (minimal 3 bulan), maka pada ruangan tersebut dipasang pengaman yang berfungsi untuk mencegah akses serangga terbang ke dalam ruangan.
·         Jika jumlah serangga terbang yang terperangkap makin menurun maka insect terminator tersebut efektif.

e)   Flytrap Glueboard Insect Killer
Definisi
·         Pengendalian lalat , nyamuk dan serangga terbang sejenis  yang menggunakan alat yang dilengkapi dengan tabung lampu cahaya violet ( pemikat serangga terbang dan Glue ) yang berefesiensi tinggi serta memakai tenaga listrik yang aman dan hemat energi.

Tujuan
·         Menekan jumlah populasi lalat, nyamuk dan serangga terbang sejenis pada indoor area.

Peralatan yang Digunakan
·         Stiker, Laporan Pelaksanaan Pekerjaan dan Cheklist

PLS Flytrap Glueboard Insect Killer Models PL2-A
Dimention                : 35 x 24 x 33 cm
Weight                       : 2.5 Kg
Light Output            : 8 Watts
Power supply          : 220 Volts               
Coverage Area      : 20 m2

Prosedur Pelaksanaan
·         Pemasangan alat Flytrap Glueboard Insect Killer pada tempat-tempat yang telah ditentukan.
·         Pastikan lampu violet Flytrap Glueboard Insect Killer menyala setiap hari (tidak lebih dari10 jam).
·         Penggantian perekat, pengecekan dan pembersihan terhadap Flytrap Glueboard Insect Killer dilakukan satu bulan sekali.
·         Mencatat jumlah serangga terbang yang terperangkap.
·         Jika pada perekat tidak ditemui serangga terperangkap (minimal 3 bulan), maka flytrap tidak efektif dan harus dipindahkan ke tempat lain.
·         Jika pada perekat  ditemui jumlah serangga yang sama (minimal 3 bulan), maka pada ruangan tersebut dipasang pengaman yang berfungsi untuk mencegah acces masuk serangga terbang ke dalam ruangan.

·         Jika pada perekat di temui jumlah serangga terbang terperangkap makin menurun untuk tempat yang sama maka flytrap efektif.

dari berbagai sumber

Tidak ada komentar :

Posting Komentar