PEST CONTROL
Definisi
·
Program
pengendalian hama / serangga / organisme pengganggu yang mengkombinasikan
metode inspeksi, identifikasi, aplikasi dan evaluasi hingga mencapai tujuan
pest control.
Tujuan
Ø Menekan jumlah
populasi hama pengganggu hingga mencapai jumlah minimum
Ø Menghindari
kerugian moril yang diakibatkan hama pengganggu, seperti kondisi tidak nyaman
dalam melakukan kegiatan bekerja atau kehidupan sehari-hari akibat keberadaan
hama pengganggu serta penyebaran penyakit dari vector serangga pembawa sumber
penyakit (demam berdarah, kolera, disentri dan wabah)
Ø Menghindari
kerugian materil yang diakibatkan hama pengganggu (kumbang), seperti
Kerusakan barang, peralatan atau perlengkapan pendukung proses pengolahan
pangan seperti karton pembungkus serta kerusakan dan tercemarnya produk / bahan
mentah / bahan makanan.
Program
Integrated Pest Management
1.
Inspeksi
Pest Control
Definisi
·
Proses
inspeksi atau pemantauan langsung ke lokasi yang rawan hama.
Tujuan
Ø Untuk mengetahui atau
menemukan area rawan indikasi keberadaan hama pengganggu.
Prosedur
Pelaksanaan
a) Inspeksi dilakukan
oleh PCO dan Calon Pemberi Pekerja.
b) Setiap pekerjaan
inspeksi dan hasil inspeksi di catat ke dalam laporan pelaksanaan pekerjaan.
c) Pekerjaan inspeksi
dilakukan pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan.
Peralatan
Yang Digunakan
·
Laporan
pelaksanaan pekerjaan, Tools, Sarung tangan.
Lingkup
Pekerjaan
·
Seluruh
lokasi indoor dan outdoor bangunan.
2.
Identifikasi
Pest Contro
Definisi
·
Proses
pengidentifikasian jenis, jumlah populasi dan perilaku hama/serangga/organisme
pengganggu.
Tujuan
Ø Mengidentifikasi
jenis serangga ( tikus, lalat, semut, nyamuk, kecoa dan serangga lainnya ) yang
ditemukan.
Ø Mengidentifikasi
kerusakan yang disebabkan oleh kumbang untuk menentukan jenis kumbang.
Ø Mengidentifikasi usia
( kumbang, lalat, semut, nyamuk, kecoa dan serangga lainnya ) apakah sudah
memasuki usia dewasa, telur, nympha
hingga dapat ditentukan jenis aplikasi yang akan dilakukan.
Ø Menentukan tindakan
aplikasi pest control apa yang perlu dilakukan yang disesuaikan dengan hasil
inspeksi dan identifikasi.
Prosedur
Pelaksanaan
a) Identifikasi serangga
yang ditemukan (jenis serangga, jumlah serangga, perilaku serangga)
b) Setiap pekerjaan
identifikasi dan hasil identifikasi di catat ke dalam laporan pelaksanaan
pekerjaan.
c) Pekerjaan
identifikasi dilakukan pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan.
Peralatan
Yang Digunakan
·
Laporan
pelaksanaan pekerjaan, Tools, Sarung tangan.
Lingkup Pekerjaan
·
Seluruh
lokasi indoor dan outdoor bangunan.
3.
Aplikasi
Pest Control
Definisi
·
Pelaksanaaan
pengendalian hama pengganggu.
Tujuan
·
Menekan
jumlah populasi hama pengganggu.
Jenis-jenis
Aplikasi Pest Control
a) Spraying
Definisi
·
Teknis
pengendalian hama/serangga/organisme pengganggu dengan cara penyemprotan
larutan/campuran pestisida dan air dimana jumlah dosis/konsentrasi pencampuran
harus sesuai dengan prosedur dosis pencampuran pestisida dan proses
penyemprotannya sesuai dengan teknis pelaksanaan spraying yang baik dan benar .
Tujuan
·
Mengendalikan
hama pengganggu melalui kontak pestisida langsung dengan serangga dan
meninggalkan efek residu pestisida untuk mencegah sekaligus membunuh hama pengganggu
apabila datang ke area yang telah dilakukan penyemprotan.
Peralatan yang Digunakan
·
Laporan
pelaksanaan pekerjaan.
·
Spraying,ULV,
gelas ukur, corong, jirigen dan tools.
Peralatan/perlengkapan
keselamatan kerja seperti :
·
Helmet,
masker, safety glasses, masker, sarung tangan, uniform, dan safety boots.
Pestisida yang Digunakan
Untuk
aplikasi pest control dengan metode spraying, bahan kimia yang digunakan
dicampur dengan pelarut air yang sesuai dengan aturan dosis pemakaian.
LAMBDA CYHALOTHRIN 25 EC
Bahan
Aktif : Lambda cyhalothrin 25
g/l
Pelarut : Air
Isi
bersih : 1 (satu)
liter
Konsentrasi : 10 – 25 ml /L
Sasaran : Kumbang dewasa, Kecoa,
Nyamuk, Lalat, Semut
Prosedur Pelaksanaan
·
PCO
harus terlebih dahulu mempersiapkan dan memakai peralatan dan perlengkapan
keselamatan kerja seperti helmet, masker, safety glasses, masker, sarung
tangan, uniform, dan safety boots.
·
PCO
mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan penyemprotan seperti
: mesin penyemprotan (ULV), gelas ukur dan corong.
·
Menghitung
dan mencampurkan jumlah pestisida dan pelarut air yang sesuai dengan prosedur
dosis pencampuran.
·
Melakukan
penyemprotan terhadap area indoor yang telah dilakukan inspeksi dan
identifikasi merupakan area rawan terhadap indikasi populasi hama pengganggu
(kumbang dewasa).
·
Penyemprotan
tidak boleh dilakukan pada hari sedang hujan karena akan mengakibatkan kadar
pelarut air menjadi tinggi sehingga kadar toxic pestisida menjadi berkurang
atau netral.
·
Pekerjaan
spraying, jumlah pestisida, pelarut yang dipakai dicatat ke laporan pelaksanaan
pekerjaan.
·
Rotasi
pemakaian bahan kimia ( mencegah kekebalan serangga terhadap penggunaan
pestisida satu jenis ) pest control dilakukan per 3 (tiga) bulan.
b) Fogging
Definisi
·
Teknis
pengendalian hama/serangga/organisme pengganggu dengan cara penyemprotan
larutan/campuran pestisida dan air dimana jumlah dosis/konsentrasi pencampuran
harus sesuai dengan prosedur dosis pencampuran pestisida dan proses
penyemprotannya sesuai dengan teknis pelaksanaan spraying yang baik dan benar .
Tujuan
·
Mengendalikan
hama pengganggu melalui kontak pestisida langsung dengan serangga dan
meninggalkan efek residu pestisida untuk mencegah sekaligus membunuh hama pengganggu
apabila datang ke area yang telah dilakukan penyemprotan.
Peralatan yang Digunakan
·
Laporan
pelaksanaan pekerjaan.
·
Spraying,ULV,
gelas ukur, corong, jirigen dan tools.
Peralatan/perlengkapan
keselamatan kerja seperti :
·
Helmet,
masker, safety glasses, masker, sarung tangan, uniform, dan safety boots.
Pestisida yang Digunakan
Untuk
aplikasi pest control dengan metode spraying, bahan kimia yang digunakan
dicampur dengan pelarut air yang sesuai dengan aturan dosis pemakaian.
LAMBDA CYHALOTHRIN 25 EC
Bahan
Aktif : Lambda cyhalothrin 25
g/l
Pelarut : Air
Isi
bersih : 1 (satu)
liter
Konsentrasi : 10 – 25 ml /L
Sasaran : Kumbang dewasa, Kecoa,
Nyamuk, Lalat, Semut
Prosedur Pelaksanaan
·
PCO
harus terlebih dahulu mempersiapkan dan memakai peralatan dan perlengkapan
keselamatan kerja seperti helmet, masker, safety glasses, masker, sarung
tangan, uniform, dan safety boots.
·
PCO
mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan penyemprotan seperti
: mesin penyemprotan (ULV), gelas ukur dan corong.
·
Menghitung
dan mencampurkan jumlah pestisida dan pelarut air yang sesuai dengan prosedur
dosis pencampuran.
·
Melakukan
penyemprotan terhadap area outdoor yang telah dilakukan inspeksi dan
identifikasi merupakan area rawan terhadap indikasi populasi hama pengganggu
(kumbang dewasa).
·
Penyemprotan
tidak boleh dilakukan di area indoor karena dapat mengakibatkan tercemarnya dan terkontaminasinya produk dan manusia.
·
Penyemprotan
tidak boleh dilakukan pada hari sedang hujan karena akan mengakibatkan kadar
pelarut air menjadi tinggi sehingga kadar toxic pestisida menjadi berkurang
atau netral.
·
Pekerjaan
fogging dan seluruh jumlah pestisida, pelarut yang dipakai harus dicatat ke
dalam laporan pelaksanaan pekerjaan.
·
Waktu
ideal penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan sore hari.
·
Rotasi
pemakaian bahan kimia ( mencegah kekebalan serangga terhadap penggunaan
pestisida satu jenis ) pest control dilakukan per 3 (tiga) bulan.
c) Fly Bait
Definisi
·
Pengendalian
lalat dengan menggunakan bahan kimia berbentuk butiran/granul.
Tujuan
·
Menekan
jumlah populasi lalat.
Peralatan yang Digunakan
·
Wadah
seng atau kaleng, stiker, sarung tangan, laporan pelaksanaan pekerjaan dan
cheklist fly bait.
Pestisida yang Digunakan
FLYGARD 1GR
Bahan
Aktif : Azamethiphos 1%,
(Z)-9-Tricosene 0.1%
Kemasan : 800 g per botol
Konsentrasi : 200 g/100 m2 (2 gr/m2)
Sasaran : Lalat dewasa
Prosedur Pelaksanaan
·
PCO
mempersiapkan Wadah seng atau kaleng, label atau stiker, safety device dan
tools.
·
Penebaran
atau penempatan atau pemasangan FLYGARD 1 GR harus dilakukan di outdoor area
disekitar gedung dan area rawan terindikasi serangga.
·
PCO
harus menggunakan sarung tangan setiap melakukan penebaran atau penempatan FLYGARD
1 GR.
·
Setiap
lokasi penebaran diberi stiker atau label dan digambarkan ke dalam bentuk
pemetaan untuk mempermudah pemantauan.
·
Perlakuan
FLYGARD 1 GR dilakukan di setiap kunjungan atau umpan FLYGARD 1 GR habis
terkena hujan.
·
Pembersihan
terhadap bangkai lalat akibat perlakuan FLYGARD 1 GR dilakukan oleh operator
pest control.
·
Setiap
pekerjaan ini dilakukan harus dicatat ke dalam laporan pelaksanaan pekerjaan
dan cheklist Fly bait.
Lingkup Pekerjaan
·
Area
pabrik dan gedung
d) Insect Terminator
Definisi
·
Pengendalian
lalat, nyamuk dan serangga terbang sejenis yang menggunakan alat yang
dilengkapi dengan tabung lampu cahaya violet (pemikat serangga terbang) yang
berefesiensi tinggi serta memakai tenaga listrik yang aman dan hemat energi.
Tujuan
·
Menekan
jumlah populasi lalat, nyamuk dan serangga terbang sejenis pada indoor area.
·
Melindungi
produk yang berada pada indoor area dari serangan serangga terbang.
Peralatan yang Digunakan
Model : Black Hole
Lampu
Violet : 26 W
Jangkauan : 35 m2
Voltage : 220V-50Hz
Net
weight/ size : 1.3 Kg/ 25.5 x 21.5 x
35 cm
Laporan
Pelaksanaan Pekerjaan : Stiker dan
Cheklist
Prosedur Pelaksanaan
·
Pemasangan
alat insect terminator pada office, sesuai denah lokasi insect terminator
·
Pastikan
lampu violet insect terminator menyala setiap hari.
·
Pengecekan
dan pembersihan terhadap insect terminator dilakukan satu (1) bulan sekali.
·
Mencatat
jumlah serangga terbang yang terperangkap pada seluruh insect terminator yang
digunakan pada cheklist insect terminator.
·
Jika
minimal selama 3 (tiga) bulan tidak ditemui serangga terbang yang terperangkap,
maka lokasi pemasangan alat insect terminator tidak efektif dan harus
dipindahkan ke tempat lain.
·
Jika
pada insect terminator ditemui jumlah serangga yang sama (minimal 3 bulan),
maka pada ruangan tersebut dipasang pengaman yang berfungsi untuk mencegah
akses serangga terbang ke dalam ruangan.
·
Jika
jumlah serangga terbang yang terperangkap makin menurun maka insect terminator
tersebut efektif.
e) Flytrap Glueboard
Insect Killer
Definisi
·
Pengendalian
lalat , nyamuk dan serangga terbang sejenis yang menggunakan alat yang
dilengkapi dengan tabung lampu cahaya violet ( pemikat serangga terbang dan
Glue ) yang berefesiensi tinggi serta memakai tenaga listrik yang aman dan
hemat energi.
Tujuan
·
Menekan
jumlah populasi lalat, nyamuk dan serangga terbang sejenis pada indoor area.
Peralatan yang Digunakan
·
Stiker,
Laporan Pelaksanaan Pekerjaan dan Cheklist
PLS
Flytrap Glueboard Insect Killer Models PL2-A
Dimention : 35 x 24 x 33 cm
Weight : 2.5 Kg
Light
Output : 8 Watts
Power
supply : 220
Volts
Coverage
Area : 20 m2
Prosedur Pelaksanaan
·
Pemasangan
alat Flytrap Glueboard Insect Killer pada tempat-tempat yang telah ditentukan.
·
Pastikan
lampu violet Flytrap Glueboard Insect Killer menyala setiap hari (tidak lebih
dari10 jam).
·
Penggantian
perekat, pengecekan dan pembersihan terhadap Flytrap Glueboard Insect Killer
dilakukan satu bulan sekali.
·
Mencatat
jumlah serangga terbang yang terperangkap.
·
Jika
pada perekat tidak ditemui serangga terperangkap (minimal 3 bulan), maka
flytrap tidak efektif dan harus dipindahkan ke tempat lain.
·
Jika
pada perekat ditemui jumlah serangga yang sama (minimal 3 bulan), maka
pada ruangan tersebut dipasang pengaman yang berfungsi untuk mencegah acces
masuk serangga terbang ke dalam ruangan.
·
Jika
pada perekat di temui jumlah serangga terbang terperangkap makin menurun untuk
tempat yang sama maka flytrap efektif.
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar :
Posting Komentar