Selasa, 31 Mei 2016

Bioekologi Rayap


SEJARAH RAYAP
Rayap telah hadir di bumi sejak dua ratus lima puluh juta tahun yang lalu, jauh sebelum kehadiran manusia. Sampai saat ini para ahli hama telah menemukan kira-kira 2000 jenis rayap yang tersebar di seluruh dunia, dari 50oLU – 50oLS, sedangkan di Indonesia sendiri telah ditemukan tidak kurang dari 200 jenis rayap (Nandika et al, 2003).

Kelompok serangga ini mempunyai kemampuan adaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan serangga lainnya. Kemampuan ini karena rayap hidup dalam sebuah koloni yang saling bekerjasama, setiap anggota koloni memiliki spesialisasi tugas, menjalankan tugas dengan profesionalisme tinggi dan sistem komunikasi di dalam koloni berjalan dengan baik.

Rayap merupakan ancaman pada bangunan gedung baik untuk fungsi hunian, perkantoran, gedung usaha seperti pusat-pusat perbelanjaan, hotel, dan gedung-gedung dengan fungsi lainnya. Tidak ada bagian dari lingkungan permukiman di Indonesia yang steril dari serangan rayap, bahkan di sebagian besar daerah di Pulau Jawa frekuensi serangan rayap tanah pada bangunan gedung lebih dari 25%. Rayap pada saat ini tidak hanya populer menyerang kayu sebagai bagian konstruksi bagunan rumah tinggal sederhana, tetapi telah merambah menyerang gedung-gedung bertingkat tinggi yang dari segi konstruksi hampir-hampir dikatakan aneh terserang rayap karena dilengkapi basement dengan lantai slab beton bertulang dan sangat minimal menggunakan kayu sebagai komponen struktural bangunan.

Pada bangunan bertingkat tinggi itu rayap menyerang komponen-komponen kayu sebagai bagian dari ornamen bangunan, atau pelengkap isi bangunan seperti funiture, kitchen set, dan lain-lain. Bahkan pada beberapa kasus serangan rayap menghabiskan dokumen-dokumen yang berada di dalam gedung, menghancurkan wallpaper, merusak parquet, dan bahan-bahan bangunan baru seperti gipsum.

Kondisi tersebut merubah status hama rayap yang populer dari hama kayu menjadi hama bangunan, karena tidak hanya menyerang struktur kayu tetapi mengganggu bangunan secara keseluruhan. Perubahan status rayap sebagai hama bangunan, merubah pendekatan teknologi pengendalian rayap dari hanya pengawetan kayu menjadi teknologi dengan pendekatan perlindungan bangunan secara paripurna.

MORFOLOGI RAYAP
Secara morfologi rayap memiliki tiga bagian utama yang meliputi : kepala, toraks dan abdomen. Di beberapa negara sub-tropika rayap dikenal sebagai semut putih (white ant) karena secara selintas antar keduanya mempunyai penampilan yang hampir sama. Padahal terdapat beberapa perbedaan antara rayap dan semut berdasarkan penelitian Pearce pada tahun 1997  yang meliputi :
  1. Abdomen semut bagian tengah mengecil, sementara rayap tidak.
  2. Semut memiliki sepasang sayap, dengan ukuran salah satu sayap lebih kecil dari sayap yang lain. Rayap memiliki sepasang sayap yang sama besar ukurannya.
  3. Antena semut bersiku sementara antena rayap lurus
Kelompok serangga ini mempunyai kemampuan adaptasi yang lebih baik dibanding serangga lainnya. Kemampuan ini karena rayap hidup dalam sebuah koloni yang mampu bertahan hidup lama. Anggota koloni rayap hidup dalam jumlah besar dan berspesialisasi menjadi tiga kasta : pekerja, prajurit, dan reproduktif. Setiap kasta berbeda secara morfologi maupun fungsinya di dalam koloni. Kasta pekerja adalah anggota koloni yang berfungsi mencari makan, memperbesar sarang, memberi makan kasta lainnya, dan melayani kebutuhan ratu. Kasta prajurit hanya berfungsi sebagai penjaga koloni dari musuh-musuh alaminya. Sementara kasta reproduktif berperan untuk memperbanyak anggota koloni.

Rayap merupakan seranggga dengan metamor fosis tidak sempurna. Siklus hidup rayap terdiri dari telur, nimfa dan dewasa. Sementara pada semut, metamorfosis yang terjadi berlangsung sempurna yang meliputi fase telur, larva, pupa dan dewasa.
Siklus-Hidup-Rayap

BIOEKOLOGI RAYAP
Hingga saat ini di seluruh dunia tersebar kira-kira 2500 jenis rayap dan di Indonesia ditemukan tidak kurang dari 200 jenis rayap (Nandika et al, 2003). Dari semua jenis rayap yang ada tersebut kira-kira hanya sepuluh persen yang menimbulkan kerusakan baik pada tanaman maupun pada kayu sebagai komponen bangunan. Rayap juga merupakan satu-satunya kelompok serangga yang mampu memanfaatkan selulosa sebagai sumber makanannya. Bahan makanan ini merupakan salah satu bahan yang terbesar kelimpahannya di bumi. Selulosa dalam tubuh rayap dicerna dengan bantuan organisme simbion yang hidup di dalam saluran pencernaannya. Organisme inilah yang menguraikan selulosa menjadi senyawa-senyawa sederhana yang mampu diserap oleh rayap.
Sifat biologi rayap yang utama meliputi ;
  1. Trophalaksis, yaitu saling memberi makan,
  2. Kanibalistic yaitu sifat rayap yang memakan bangkai anggota koloni yang sudah mati,
  3. Kriptobiotic, sifat rayap yang takut dengan cahaya.
Habitat rayap terbagi menjadi rayap-rayap hidup di dalam tanah, di dalam kayu kering, di pohon-pohon hidup, atau di kayu-kayu lembab. Pada lingkungan perkotaan dua kelompok rayap yang penting adalah rayap tanah dan rayap kayu kering. Rayap tanah hidup bersarang di dalam tanah. Kelompok rayap ini di dunia dikenal sebagai kelompok subterranean termites. Kehadirannya terutama dipengaruhi oleh suhu, kelembaban tanah, tipe tanah serta vegetasi (Peter, 1996).
Tanah merupakan tempat hidup rayap, dimana tanah dapat mengisolasi rayap dari suhu dan kelembaban yang ekstrim. Keberadaan jenis rayap tertentu dapat meningkat kan kesuburan tanah, karena aktivitas rayap daapt mengubah profil tanah, mempengaruhi tekstur tanah dan pendistribusian bahan organik. Secara umum rayap tanah menyukai tipe tanah yang mengandung liat dan tidak menyukai tanah berpasir dikarena kan tanah berpasir memiliki kandungan bahan organik yang rendah.

Ada beberapa jenis rayap tertentu yang hidup digurun pasir seperti  Amitermes dan Psammotermes, keberadaan mereka dapat meningkatkan infiltasi air. Rayap mampu memodifikasi profil dan sifat kimia tanah sehingga menyebabkan terjadinya perubahan vegetasi. Contohnya pada sarang rayap Macrotermes cenderung lebih banyak mengandung silika sehingga hanya jenis-jenis tertentu yang dapat tumbuh disekitar dan diatas sarang rayap tersebut.

Suatu koloni besar Macrotermes didalam habitat savana, dapat memindahkan lebih dari satu ton vegetasi setiap tahun. Sarang rayap Macrotermes dapat mencapai ketinggian 10 meter dan berdiri sangat kokoh tidak mudah hancur oleh hujan dan angin. Didalam hutan, khususnya hutan hujan peranan rayap sangat penting sebagai dekomposer serasah dilantai hutan. Jika kita masuk kedalam hutan dataran rendah, banyak sekali kita dijumpai gumpalan-gumpalan tanah yang merupakan kotoran atau bekas makaan rayap. Rayap juga akan menghancurkan pepohonan yang tumbang sehingga akan mudah terurai oleh dekomposer yang lebih kecil lagi.
Di padang savana Arizona, dijumpai rayap jenis Heterotermes aureus, rayap tersebut mampu mengkonsumsi kayu seberat 78,9 kg/ha pertahun. Serangan rayap-rayap ini banyak dilakukan pada pohon-pohon yang mati setelah turun hujan. Hodotermes didaerah gurun Afrika Selatan berperan penting dalam siklus nutrien tanah. Dengan adanya rayap sangat mendukung pertumbuhan tanaman karena rayap membawa air ke darah tumbuh tanaman sehingga ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.
Beberapa jenis rayap tanah mampu beradaptasi pada lingkungan ciptaan manusia misalnya di dalam bangunan gedung dengan memanfaatkan suhu dan kelembaban yang terdapat di dalam bangunan tersebut untuk membuat sarang-sarang antara (secondary nest). Akibat kemampuannya tersebut beberapa jenis rayap ini banyak berperan sebagai hama bangunan.

Di Indonesia beberapa jenis rayap tanah yang paling berbahaya adalah dari kelompok genus Coptotermes sedangkan di negara-negara lain seperti di Amerika dari 45 jenis rayap hanya dua di antaranya berperan sebagai hama utama yaitu Reticulitermes hesperus dan R. flavipes ditambah rayap migran, yaitu C. formosanus (Tamashiro dan Yates, 2007).
Rayap tanah Coptotermes merupakan jenis yang paling sukses hidup di lingkungan perkotaan. Serangga ini dapat membentuk koloni dalam jumlah yang besar dan memiliki wilayah jelajah yang tinggi. Pendugaan jumlah individu dalam koloni dan wilayah jelajahnya dapat ditentukan dengan teknik penandaan dan penangkapan berulang. Su dan Robinson (1996) menduga dalam koloni Coptotermes formosanus yang besar diduga terdiri dari tujuh juta individu rayap dengan wilayah jelajah 3500 m2, dan dalam koloni yang kecil berjumlah 1 juta individu dengan wilayah jelajah 1300 m2.

Sementara itu dalam koloni Coptotermes curvignathus dapat dijumpai lebih dari satu juta individu dengan wilayah jelajah sekurang-kurangnya 450 m2 (Nandika, et al, 2003). Berdasarkan hal tersebut, tidak mengherankan apabila dibandingkan dengan jenis rayap lainnya, rayap Coptotermes lebih berbahaya menyerang bangunan gedung. Bahkan serangannya tidak terbatas pada tipe bangunan sederhana tetapi juga mampu menyerang objek-objek serangan yang tinggi pada bangunan-bangunan bertingkat jauh di atas permukaan tanah.

dari berbagai sumber, sahabatpestcontrol.blogspot.com
bersambung........

Bioekologi Tikus


Tikus adalah hewan yang sangat mobile. Kenapa?? karena dimanapun tempat, dapat kita jumpai binatang yang satu ini. Disini, admin mencoba menjelaskan lebih detail tentang tikus yang admin ambil dari berbagai sumber.
MENGENAL TIKUS
Tikus merupakan satwa liar yang sudah akrab dan beradaptasi dengan kehidupan manusia. Keberadaan tikus dibumi sudah jauh lebih tua daripada umur manusia itu sendiri.
Menurut Mc Neely (antropolog) dan Watchel (psikolog), dalam bukunya berjudul The Soul of The Tiger (1988), tikus merupakan hewan liar yang paling menikmati dampak positif dari kemajuan ekonomi d Benua Asia.
Bumi Asia dianggap sebagai tempat kelahiran tikus sekitar 10 juta tahun yang lalu, yang kemudian berkembang diseluruh dunia. Penyebaran tikus ke seluruh dunia berlangsung bersamaan dengan migrasi manusia antar pulau dan antar benua. Di Benua Eropa, tikus berukuran kecil mulai dikenal pada abad ke-13 sedangkan tikus berukuran besar pada abad ke 18.
Beberapa jenis penyakit yang dapat ditularkan oleh tikus tercantum dalam tabel dibawah ini :
NoPenyakitPenyebab / VektorCara Penularan
1LeptospirosisBakteri
Spirochete/Leptospira
Melalui selaput lendir atau luka dikulit bila terpapar oleh air yang tercemar darah dan urine tikus
2Pes/PlagueBakteri Yersinia pestis
Pinjal
Melalui gigitan
3Keracunan Makanan/Food PoisoningBakteri : Salmonella
Kotoran Tikus
Melalui kontaminasi kotoran tikus di permukaan makanan yang menimbulkan pencemaran makanan
4DemamBakteri : Spirillum atau Streptobacillus
gigitan tikus
Melalui gigitan tikus karena bakteri yang tersembunyi di mulut dan hidung tikus
5Penyakit Lyme / Demam LymeBakteri Borrelia, Kutu, CaplakMelalui gigitan tungau
6Demam Berdarah KoreaVirus HantavirusMelalui kotoran, urine, cairan tubuh atau kontaminasi langsung
7CacinganTrichinosis Cacing : Trichinella spiralisTidak langsung dengan cara memakan hewan pemangsa tikus
8Penyakit tipes kutumooser PinjalMelalui sisa hancuran tubuh pinjal terinfeksi lewat luka akibat garukan
9Rickettsial pox /Demam TutulTungau dan caplak pada tikus rumahMelalui gigitan tungau dari tikus rumah

BIOEKOLOGI TIKUS

KLASIFIKASI
  • Dunia : Animalia
    Filum : Chordata
    Sub Filum : Vertebrata
    Kelas : Mammalia
    Subklas : Theria
    Ordo : Rodentia
    Sub ordo : Myomorpha
    Famili : Muridae
    Sub Famili : Murinae
    Genus : Bandicota, Rattus dan Mus musculus

KARAKTERISTIK UMUM TIKUS DAN MENCIT
  1. GIGI
Ciri menarik dari tikus adalah gigi serinya yang beradaptasi untuk mengerat dan menggigit benda-benda yang keras.
Laju pertumbuhan gigi tikus konstan yaitu 0,4 mm per hari, tekanan gigitan tikus mencapai 7,000 psi (per square inch) atau 500 kg/cm2 dengan kecepatan gigitan mencapai 6 gigitan per detik.
  1. TELAPAK KAKI
    Semua rodentia komensal berjalan dengan telapak kakinya. Bantalan telapak kaki disesuaikan dengan kekuatan menarik dan memegang yang sangat baik.
  • Rattus norvegicus (tikus got) berperilaku menggali lubang ditanah dan hidup di lubang tsb sedangkan
  • Rattus-rattus diardi (tikus rumah) tidak tinggal ditanah tetapi hidup disemak-semak atau diatap bangunan sehingga memlilki guratan-guratan beralur
  • Mus musculus (mencit) memiliki bantalan kaki yang halus karena hidupnya didalam bangunan dan sarangnya biasa ditemukan didalam dinding, lapisan atas eternit, kotak penyimpanan atau laci.
  • Tonjolan pada telapak kaki tikus disebut footpad. Footpad ditambah dengan cakar atau kuku untuk memperkuat pegangan.

KARAKTERISTIK MORFOLOGI
Karakteristik morfologi dari R.norvegicus, R.ratus diardi/Rattus tanazumi dan M.musculus dapat dilihat di tabel berikut :
  1. Tikus Got / Norway Rat / Rattus norvegicus
  • 30-180 kotoran /hari,
  • Warna gelap dan lembek
  • Ukuran ¾ inchi/ 2 cm
  • Mata : kecil , buta warna mengandalkan cahaya, bayangan dan gerakan .
  • Telinga : Melekat kebadan dan tidak dapat mengikuti pergerakan mata
  • Kekuatan gigitan : 1/8 inchi. Mengerat kayu,aluminium, tembaga dan timah
  • Badan : gemuk (18-25cm/7-10 inchi), berat (284-482 gram).
  • Bulu : warna coklat keabu-abuan atau variasi abu-abu muda sampai abu-abu tua atau coklat kemerah-merahan.Bagian bawah abu-abu sampai putih kekuning-kuningan
  • Ekor: lebih pendek dari badannya (6-8.5 inchi/15-22 cm

  1. Tikus Atap / Roof Rat
  • 30-180 kotoran/hari
  • Warna gelap dan lembek
  • Ukuran ½ inchi / 1 cm
  • Mata : besar dan prominent (bagus), buta warna mengandalkan cahaya, bayangan dan gerakan .
  • Telinga : Besar dan mengikuti pergerakan mata
  • Kekuatan gigitan : kurang dari 1/8 inchi. Mengerat kayu,aluminium, tembaga dan timah
  • Badan : ramping (17-20cm/6.5-8 inchi), berat (170-340 gram).
  • Bulu : warna hitam sampai abu-abu kecoklatan di bagian atas dan bagian bawah bervariasi dari abu-abu sampai putih.
  • Ekor: tidak berbulu dan lebih panjang dari badannya (7.5-10 inchi/19-25 cm).

  1. Tikus Rumah / House Mouse dan Mus musculus
  • 50 kotoran/hari
  • Warna gelap dan lembek Ukuran ¼ inchi atau 0.64 cm
  • Mata : kecil dan menonjol, buta warna dan mengenali object max. 10 feet.
  • Telinga : Tegak, relatif lebih besar dibanding ukuran yg semestinya
  • Kekuatan gigitan : kurang dari 1/16 inchi
  • Badan : kecil (5-9 cm/2-3,5inchi), berat (18-28 gram).
  • Bulu : warna putih keabu-abuan di bagian perut, abu-abu kecoklatan bagian atas
  • Ekor : 3-4 inchi/7-10 cm lebih panjang dari kepala dan badan

REPRODUKSI

Tikus memiliki potensi perkembangbiakkan sangat tinggi, karena :
  • Kematangan seks kelamin sangat cepat dan waktu yang diperlukan dari anak tikus menjadi tikus dewasa relatif cepat (Dewasa kelamin tikus rumah 5-8 minggu, tikus got dan atap 8-12 minggu)
  • Kurun waktu menyusui dari betina setelah beranak relatif sangat pendek (24-48 jam setelah melahirkan dapat hamil kembali)
  • Setiap betina sering beranak dan jumlah anaknya relatif banyak ( Tikus rumah(betina) menghasilkan 4-7 anak (8 kali pe rtahun), tikus got menghasilkan 8-12 anak (4-7 kali per tahun) dan tikus atap 4-8 anak (4-6 kali per tahun))
  • Tikus betina dewasa dapat bunting dan beranak sepanjang tahun (Tikus komensal betina beranak setiap 24-28 hari)

Tikus jantan mampu kawin bergantian dengan 20 tikus betina dalam waktu 6 jam. Potensi perkembangan tikus dipengaruhi oleh pemangsa dan penyakit, persaingan antar anggota tikus dan pengaruh kondisi lingkungan. Pertumbuhan populasi tikus di suatu wilayah dengan sumber daya dan luas area yang terbatas cenderung menurun.
Dalam kondisi ini , kelompok tikus akan membentuk tingkatan sosial (social hierarchy). Raja tikus dipilih dari tikus jantan tertua dan berukuran besar. Raja Tikus mempunyai akses pertama kali untuk mendapatkan sumber makanan dan tempat tinggal yang baik di suatu area tertentu.

KEBIASAAN DAN HABITAT
Tikus dikenal sebagai binatang kosmopolitan yang menempati hampir semua habitat seperti dalam lingkup perumahan dan perkantoran.

Tikus Got
  • Habitat : Membuat lubang/sarang di tanah, bersembunyi di Basement dan bagian terendah gedung.
  • Nocturnal
  • Social hierarchy sangat kuat
  • Daya jelajah (rats explore) 300 feet per hari dan pandai berenang sampai 1 mil.
  • Kebiasaan Makanan Omnivora (Daging, Ikan, Tepung, Biji-biji gandum, buah, sayuran)
  • Kebutuhan : ¾ – 1 ons makanan per hari, ½-1 ounce air/minuman

Tikus Atap
  • Habitat : Bersarang di atas atap/bagian gedung. Di area luar , hidup diatas pohon (terutama pohon palm) dan daun-daunan.
  • Nocturnal
  • Social hierarchy sangat kuat
  • Daya jelajah (rat explore) 100- 300 feet per hari dan tahan jatuh dari ketinggian 25 feet pada permukaan yang keras.
  • Kebiasaan Makanan Omnivora (Benih, Padi/Biji-bijian, buah, sayuran,telur).
  • Kebutuhan : ½- 1 ons makanan per hari, 1 ounce air/minuman

Tikus Rumah
  • Habitat : Ditemukan hampir diseluruh area yang berpotensi sbg tempat persembunyian
  • Excellent climbers
  • Curious and inquisitive
  • Nocturnal
  • Social hierarchy sangat kuat
  • Daya jelajah (rat explore) 12 feet per detik dan tahan jatuh dari ketinggian 8 feet pada permukaan yang keras.
  • Kebiasaan Makanan Omnivora (Biji-biji gandum, buah, sayuran dan daging)
  • Kebutuhan : 1/10 ons makanan per hari, 1/20 ounce air/minuman

KEMAMPUAN ALAT INDERA DAN FISIK
Kemampuan alat indera
  1. Mencium
Tikus menggunakan indera penciuman (oflactory organ) untuk mengetahui lokasi makanan, jalur, teritorial dan juga untuk mengetahui anggota baru atau bukan anggota kelompoknya.
Tikus juga dapat mengetahui jalur dari bau urine dan bau sekresi tubuhnya yang mengandung pheromone serta mendeteksi kontaminan pada makanannya.

  1. Menyentuh
Karena tikus tidak dapat melihat dengan baik, maka kontak dengan bermacam-macam objek atau keadaan dengan menggunakan vibrissae (bulu) atau whiskers (kumis).
Rasa menyentuh merupakan indera perasa yang penting pada tikus. Rodent dan mencit tergolong hewan Thigmophilic. Sentuhan badan dan kibasan ekor yang digunakan untuk mengenali objek sangat membantu mengenali rintangan didepannya. Kemampuan tsb disebut Thigmotaxis.

  1. Mendengar
Indera pendengaran tikus sangat sensitif, dapat mendengar suara Ultrasonic antara 90-100KHz sedangkan ambang sensitifitas pendengaran manusia adalah 20 KHz. Hal tsb menyebabkan mesin Ultrasonik tidak berhasil untuk mengendalikan tikus.

  1. Melihat
Tikus aktif di malam hari (nocturnal) dan buta warna, tetapi dapat mengenali suatu benda dari jarak 15 m dan dapat melihat gerakan dari jarak 10 m. Secara umum tikus selalu berkeliling dalam lingkungannya untuk mengetahui lokasi makanan, air, kawin, mencari bahan untuk sarang dan lokasi sarang.

  1. Mengecap
Rasa mengecap pada tikus berkembang sangat baik. Tikus dan mencit dapat mendeteksi dan menolak air minum yang mengandung phenylthiocarbamide 3 ppm yang merupakan senyawa racun dan berasa pahit.

  1. Kinestetic
Kemampuan tikus untuk membuat jalur yang digunakan mencari makan , istirahat dan bersarang.

Kemampuan fisik
  1. Menggali
Rattus norvegicus merupakan binatang penggali lubang. Lubang tsb dipergunakan untuk tempat perlindungan dan sarang. Kemampuan menggali 2-3 meter.
  1. Memanjat
Tikus atap dan tikus rumah yang bentuk tubuhnya lebih kecil dan langsing lebih beradaptasi untuk memanjat dibandingkan tikus got. Kedua spesies tsb dapat memanjat kayu dan bangunan yang permukaannya kasar. Tikus got dapat memanjat pipa baik didalam maupun diluar.

  1. Meloncat dan melompat
R.norvegicus dewasa dapat meloncat vertikal 77 cm lebih dan dalam keadaan berhenti dapat melompat sejauh 1.2 meter. Mus musculus meloncat arah vertikal setinggi 25 cm.

  1. Menggerogoti
Tikus dapat menggerogoti bahan bangunan/kayu,lembaran aluminium ,timah, aspal, maupun cairan pasir, kapur dan semen yang mutunya rendah.

  1. Berenang dan menyelam
R.novergicus, R,rattus dan M.musculus adalah perenang yang baik. Rattus norvegicus adalah perenang dan dan penyelam yang ulung, perilaku yang semi akuatik, hidup di saluran air bawah tanah,sungai dan areal lain yang basah.

Instalasi Sentricon AG


 Instalasi Umpan Tanam di 5 titik dan Instalasi Sentricon R.A.G






Minggu, 29 Mei 2016

 AGENDA
ANTI RAYAP

 AGITA 1 GB
 ALTRINE 30 EC

BASILEUM 505 EC

ANTI RAYAP

BIFLEX 25 EC

ANTI RAYAP

BLATTANEX GEL

ANTI KECOA
 BLOCKADE 100 EC

ANTI RAYAP

CIDES 50 EC

CYNOFF

CYPERGARD

ANTI RAYAP

DELFOX 25 EC

DRAGNET

ANTI RAYAP

Senin, 02 Mei 2016

Trik Mudah Meningkatkan Backlink dan Pagerank

 Trik meningkatkan backlink dan PageRank ini saya baca ketika berkunjung di blog sahabat, kemudian saya lihat widget alexa yang terpampang di sidebar blognya. Woowww…. backlink nya banyak sekali, hingga puluhan ribu. Sudah lama sebenarnya saya menemukan posting seperti ini, namun dulu saya sanksi apakah benar cara ini bisa berhasil menigkatkan PR dan backlink. Setelah saya membacanya kembali dan masih kurang yakin atas backlink yang saya lihat di alexa-nya sayapun kembali bagi mengunjungi blog-blog yang telah mengikuti cara ini. Dan ternyata benar, blog-blog yang menerapkan cara ini PR meningkat namun yang paling menonjol adalah backlink yang dimiliki blog-blog tersebut sungguh banyak sekali.

Jika kita memiliki PR yang bagus dan backlink yang banyak, maka sangat cocok jika kita ikut program semacam paid reviews. Saya sungguh menyesal tidak menerapkan cara ini sejak dulu. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Karna saya ingin memonetizekan blog ini ke program paid reviews.

Caranya sangatlah gampang, anda hanya tinggal copy link yang berada di bawah ini dengan syarat anda harus menghapus link pada peringkat 1 dari daftar, lalu pindahkan yang tadinya nomor 2 menjadi nomor 1, nomor 3 menjadi nomor 2, nomor 4 menjadi nomor 3, dst. Kemudian masukan link blog anda sendiri pada urutan paling bawah ( nomor 10).

Dan silahkan ajak teman anda untuk mengikuti cara ini serta sebarkan cara ini ke banyak teman-teman anda.
2.    Sandi Go Blog
3.    ilmu-kompi
4.    alfacroon
5.    Trik-Gue
6.    Pabrik Info
8.    bootingskoBlog
9.    Belajar Blog

Keterangan:
Jika anda mampu mengajak lima orang saja untuk mengcopy artikel ini maka jumlah backlink yang akan didapat adalah:

·         Posisi 10, jumlah backlink = 1
·         Posisi 9, jumlah backlink = 5
·         Posisi 8, jumlah backlink = 25
·         Posisi 7, jumlah backlink = 125
·         Posisi 6, jumlah backlink = 625
·         Posisi 5, jumlah backlink = 3,125
·         Posisi 4, jumlah backlink =15,625
·         Posisi 3, jumlah backlink = 78,125
·         Posisi 2, jumlah backlink = 390,625
·         Posisi 1, jumlah backlink = 1,953,125

Dan nama dari alamat blog dapat dimasukan kata kunci yang anda inginkan yang juga dapat menarik perhatian untuk segera diklik. Dari sisi SEO anda sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung downline mengklik link anda maka anda juga mendapat traffic tambahan.

Saya sarankan anda mencoba trik mudah meningkatkan backlink dan pagerank ini dan silakan copy sebarkan artikel ini ke teman-teman anda. Hilangkan link nomor 1 dan masukan alamat blog anda pada nomor 10. Buktikan sendiri hasilnya setelah itu baru komentar.

Peringatan:
Artikel ini harus permanen selamanya di blog anda, anda tidak boleh menghapusnya.